Aku menatap keluar jendela kantorku dengan resah. Langit diselimuti awan gelap. Sepertinya hujan akan turun deras sore ini. Aku mengarahkan mataku ke langit dan mengira-ngira keberadaan Tuhan. Lebih tepatnya lagi mencoba cari tahu apa yang sedang dikerjakan Tuhan jam-jam seperti sekarang ini. Aku melirik jam dinding di tembok kantorku. Jam 15.30 WIB. Aku mengalihkan perhatianku kepada kertas-kertas yang berserakan di mejaku dan komputer yang masih menyala.
Kepalaku terasa penuh, tidak bisa diisi oleh apapun! Kepalaku seperti gudang yang penuh dengan barang dan aku berusaha terus menjejalinya dengan barang baru. Hhhh! Aku letih. Sudah dua hari ini aku berusaha menata ulang gudang ingatan di kepalaku. Aku membongkar semua file-file yang ku simpan rapi di kepalaku, dari bulan Januari hingga bulan januari - september 2011.
Aku mulai mengingat-ingat kebaikan Tuhan dan sesamaku yang aku terima tahun ini. Semua ingatan tentang kebaikan itu aku letakkan di satu file. Ingatan tentang kekuatan dan pertolongan dari Tuhan aku taruh di satu file bertanda khusus.
Aku pikir sewaktu-waktu aku pasti membutuhkannya. Jadi harus diberi tanda khusus supaya tidak bercampur dengan file lainnya. Kemudian aku mengurutkan semua kejadian, entah itu kejadian baik atau buruk. Untuk peristiwa-peristiwa yang menguatkan iman aku pisahkan dengan peristiwa yang melemahkan iman. Tetapi aku tidak mau membuang semua file tentang peristiwa di hidupku sepanjang tahun ini. Baik atau tidak kenangan itu tetap pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Aku mulai mengingat-ingat kebaikan Tuhan dan sesamaku yang aku terima tahun ini. Semua ingatan tentang kebaikan itu aku letakkan di satu file. Ingatan tentang kekuatan dan pertolongan dari Tuhan aku taruh di satu file bertanda khusus.
Aku pikir sewaktu-waktu aku pasti membutuhkannya. Jadi harus diberi tanda khusus supaya tidak bercampur dengan file lainnya. Kemudian aku mengurutkan semua kejadian, entah itu kejadian baik atau buruk. Untuk peristiwa-peristiwa yang menguatkan iman aku pisahkan dengan peristiwa yang melemahkan iman. Tetapi aku tidak mau membuang semua file tentang peristiwa di hidupku sepanjang tahun ini. Baik atau tidak kenangan itu tetap pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Lalu, aku mulai mencoba menemukan kebaikan Tuhan saat aku mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Sepanjang tahun ini ada dua peristiwa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan di dalam hidupku, tetapi justru aku melihat Tangan Tuhan banyak bekerja di sana. Aku merasakan tanganNya menata hari-hariku. Ia merenovasi pikiranku dan hatiku. Belum sempurna memang. Masih setengah jadi! Tetapi aku tidak pernah melihat Tuhan putus asa. Itu yang membuat aku merasa perlu bersyukur sekalipun hari-hariku terasa berat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku berharap ketika aku membiarkan Roh kudus menjaga pintu hatiku, Iblis tidak akan pernah memasuki ruang hatiku lagi. Aku ingin datang kepada Tuhan seperti dulu lagi. Datang bukan dengan beban di pundak atau karena dipaksa, tetapi datang karena mencintaiNya. Aku ingin bercerita kepadaNya segala hal yang terjadi hari ini. Aku ingin ia tahu kalau aku mencintaiNya.
Sore itu, aku menatap langit yang gelap dengan galau. Aku tidak tahu dengan pasti di mana Tuhan berada dan apa yang sedang Ia kerjakan sore itu. Aku cuma mengira-ngira bahwa Ia sedang memikirkanku. Perasaan bahwa Ia memperhatikan aku membuat aku terbang keudara. Tanpa aku sadari aku menitikkan air mata. Dengan haru aku menatap langit dan berkata, Tuhan... aku bosan, aku bete, aku jenuh, aku jatuh cinta, aku diam2.. aku kangen. Ya, aku kangen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar