Dulu , duluuuu banget !
Aku menyukai lelaki itu, Dia mas(kakak) banget, jd temen apalagi.. wuh, tau gak sih..kami sempat dekat,taaaapi!
sayangnya, waktu itu aku masih remaja, ya.. bisa di bilang bau kencur, huhuhuu... bisa di bilang lelaki dewasa(dia) ha haa..
gila ga tu, nyeseeeel banget! ah :(
kami dekat seperti layaknya kakak-adik... rasa nyaman bila di dekatnya, matapun saling bertatapan, jari tangan kami saling bertautan.. dan jantungpun berdegup kencang.. ntahlah apa yang ku rasakan dulu itu. Aku belum mengerti "rasa" apa itu?!?
Seperti rasa sayang, ya.. Sayang. Aku tetap kira sayangnya sebagai kakak, coz he always gave the spirit no matter what happens to me^^
hari, minggu, bulan, tahun pun berganti...kami masih bersama tanpa ungkapan apapun, sampai akhirnya kami berpisah. sebeel ga sih ? Ya.. seperti ada pepatah "ada pertemuan pasti ada perpisahan", ya singkat ceritaa.., kami terpisahkan oleh pulau, waktu dan jarak.
Hanya telepon, dan suratlaah.. yang jadi pengobat rinduuuu, huhuhuu...
Sampai suatu ketika dia menelponku, mengatakan bahwa dia ingin mengajakku hidup bersama di sebuah pulau..
ini serius apa becanda *tanya batinku*, aku masih sekolah jawabku... ta'pernah terpikirkan olehku untuk ikut bersamanya karna ku masih ingin melanjutkan pendidikanku.. diapun menjawab, Oww... kuliah di kota gudeg saja supaya dekat kalo2 saja aku pulang atau dinas... Aku tersenyum mendengarnya.
Malam itu rasanya aku ingin memeluknya, membelai bibirnya dengan lembut, aku tak pernah bosan menatapnya(foto). Tubuhnya yang tinggi, membuatku merasa terlindungi. Dia kurus, tapi kurus yang bagus. Haduh, bagaimana mendefinisikan seseorang yang kau suka? Gambaranku tentang Muara serupa lelaki yang sering ku tidak mengerti. Apa tadi ku menyebutnya? Bagus? Mungkin. Misterius? Bisa juga…
Apapun itu ungkapanku tentangnya, tapi setidaknya, itu kata-kata jujur yang berasal dari hatiku. (Ah, bagaimana bisa aku tidak sayang padanya).
Sampai akhirnya suatu waktu kami bersua... di rumahnya, rasanya aneeeeeh buat kami. Dan sempat kami berjalan-jalan ke kota gudeg bersama the big fam.nya. ... ---------- sepulangnya dia mengantarku, tangan-jemari kami saling bertautan, bertatapan mata kembali, kurasakan tatapannya masih sama seperti duluuu...
Dan kesibukan kami masing2.. membuat kami lost contact........
Suatu ketika aku mendengar kabarnya, kabar apa? Kabar gembira? Atau kabar tetiba yang hanya akan membuatku hancur dan terluka?
Sesungguhnya aku tahu aku tengah memegang senjata. Kelak akan ada hati yang terluka. Dan parahnya, tidak lain dan tidak bukan. Hatikulah yang akan teraniaya.
***
Menikmati setiap lekuk jalan yang belum lagi aku tahu entah berpeta. Dan aku, seperti pelancong tersasar yang tengah menanti kabar.
(once lagi) Kabar apa? Kabar gembira? Atau kabar tetiba yang hanya akan membuatku hancur dan terluka?
Aku tahu, dia nyaris jarang tidur..
rasa inginku ulangi..
hahaa
Hiduplah tanpa alasan. Dan mencintalah tanpa penyesalan.
Ya, rasanya aku kekasih gelap yang bertahan.