Welcome to my Blog... Enjoy Reading! GOD BLESS YOU

22 November 2010

"oh... OB (Office Boy)… I miss you……..”

Pagi ini tampak aneh rasanya karena hari ini nggak ada OB (Office Boy) di kantor. Usut punya usut ternyata memang keberadaan OB sudah dihilangkan dan yang membuatku sedikit heran alasan kenapa keberadaan OB ditiadakan adalah efisensi. Efisiensi? Sampai segitunya? Entah ini bisa disebut langkah maju atau mundur? Yang pasti aku merasakan kehilangan :(

S
emenjak masuk ruangan kantor hingga sekitar jam 8an aku masih belum menyadarinya dan seperti biasanya kepalaku mulai terasa sakit, lihat kiri kanan meja nggak ada teh (biasanya teh menjadi obat yang manjur), pikirku wajar nggak disiapkan oleh OB karena memang kemarin sabtu mereka di sibukkan dengan rapat. Baru sadar setelah temanku menjelaskannya.

W
ah.. belum sempat Say Good Bye ke Mbak Utin, Pa' Agus dan rekan-rekan lainnya, pastinya aku akan merindukan kalian. Sebenarnya aku paling jarang meminta tolong ke OB untuk beberapa keperluan baik urusan kantor maupun pribadi. Hanya teman-teman yang sering menyuruh mereka dan kadang aku perhatikan untuk hal-hal yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri tentunya tidak menyita waktu kerja kita. Kalau berbicara waktu kerja, sepertinya ketidak adaan OB bisa jadi akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Terutama hal-hal yang memerlukan waktu lumayan lama, seperti urusan fotocopy dokumen ato buku di mana di kantorku ada di lantai 2, delivery surat ke unit kerja lain. Belum lagi untuk urusan perut :D , bagi yang nggak sempat sarapan pagi atau tidak bisa turun ke kantin saat makan siang bisa menjadi masalah besar dan akan menyita waktu kerja mereka.

A
lasan efisiensi rasanya kurang tepat, karena masih banyak kebijakan lain yang bisa dilakukan oleh pihak manajemen.

M
emang baru beberapa hari yang mungkin belum akan terasa bagi produktivitas teman-teman. Bagaimana bila ada tamu dan ada beberapa kegiatan acara yang hampir bersamaan, apa sanggup meminta bantuan room services /cleaning services (pengganti office boy yang dikumpulkan di satu tempat). Kebijakan apa ini?? aku rasa kebijakan perusahaan yang tidak tepat setelah dahulu pernah terjadi kebijakan tranformasi yang gagal dan berubahnya struktur organisasi yang gagal pula, akhirnya kembali ke seperti dulu lagi. Saya yakin lambat laun akan sadar betapa ’strategis’nya peranan OB di perusahaan dan akhirnya akan kembali lagi seperti dulu. “oh..OB… I miss you…”

Tidak ada komentar: